Blog Resmi Seksi P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara

11/26/2015

PROFIL DINAS KESEHATAN KAB. PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2014



 BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikamusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya kesehatan masyarakat, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia yang profesional, sediaan obat dan perbekalan kesehatan, manajemen dan informasi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Upaya pembangunan kesehatan juga didukung dengan adanya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta kemitraan dan kerjasama antara Dinas Kesehatan dengan Puskesmas maupun dengan lintas sektor.
Dalam hal ini upaya pemerintah Kab. Penajam Paser Utara dibidang kesehatan adalah memberikan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, perilaku hidup sehat dan upaya kesehatan lingkungan. Sesuai dengan misi Kabupaten Point 4 yaitu Memberdayakan dan Meningkatkan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat”. 
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2014 ini disusun dalam rangka evaluasi terhadap pencapaian pembangunan kesehatan ditahun 2014 dengan mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dalam penyusunan Profil Kesehatan ini menyajikan data indikator kesehatan dan indikator lain yang terkait kesehatan yang meliputi: 1. Indikator derajat kesehatan yang terdiri atas indikator untuk mortalitas, morbiditas, dan status gizi. 2. Indikator upaya kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat dan keadaan lingkungan. 3. Indikator Sumber Daya Kesehatan. Dan 4. Indikator yang terkait dibidang kesehatan.


2.1.Deskripsi Wilayah/Keadaan Geografis


Peta Administrasi Kab. Penajam Paser Utara

(Sumber: Bappeda  Kabupaten  Penajam  Paser Utara)

Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan bagian integral dari wilayah Propinsi Kalimantan Timur yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 tanggal 10 April 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara. Secara administratif pemerintahan terbagi dalam 4 kecamatan, 24 Kelurahan dan 30 Desa, jadi jumlah desa dan kelurahan yaitu 54, sebagaimana dapat dilihat pada tabel lampiran 1.
Kabupaten Penajam Paser Utara mempunyai batas-batas wilayahnya sebagai berikut :
*                  Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan Loa
Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.
*                  Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai
Kartanegara, Kota Balikpapan dan Selat Makasar.
*                  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser dan
Selat Makasar.
*                  Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat
   dan Kecamatan Longkali Kabupaten Paser.
Kabupaten Penajam Paser Utara terletak pada kedudukan 00o48’29” – 01o36’37” Lintang Selatan dan 116o19’30” – 116o56’35” Bujur Timur. Jarak wilayah Ibu kota Kabupaten Penajam Paser Utara yang cukup luas berpengaruh pada jarak antar wilayah ke ibukota kecamatan lainnya :
*                 Penajam - Penajam      : 8   Km
*                 Penajam - Waru           : 30 Km
*                 Penajam - Babulu        : 50 Km
*                 Penajam - Sepaku        : 87 Km          

Luas Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara Berdasarkan UU No.7 Tahun 2002 adalah + 3.333.06 Km2, yaitu terdiri dari 3.060.82 km2  luas daratan dan 272.24 Km2  luas lautan. Adapun yang terluas wilayahnya yaitu Kecamatan Penajam yaitu 36,22% dari luas Kabupaten Penajam Paser Utara sedangkan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Babulu dengan Luas 11,98% dari luas Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki ketinggian 4 dpl sampai dengan 1.294 meter di atas permukaan air laut (DPAL), sedangkan curah hujan merupakan faktor penting dalam pembentukan iklim suatu wilayah. Rata-rata hari hujan 11 hari perbulan dengan rata-rata curah hujan 171,15 mm perbulan. Sedangkan curah hujan di atas 300 mm perbulan hanya terjadi pada bulan desember. Curah hujan sebesar 100-300 mm perbulan pada umumnya terjadi pada bulan januari sampai bulan juni dan pada bulan september sampai bulan nopember. Kondisi iklim di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk wilayah iklim tropika humida. Temperatur udara rata-rata sebesar 26 o C sampai dengan 34 o C dengan perbedaan temperatur pada waktu siang dan malam berkisar antara 5-7 o C. Temperatur minimum terjadi antara bulan oktober sampai bulan agustus dan berdasarkan iklim diwilayah Kalimantan Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk zona 1 dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 1500 sampai 2000 mm pertahun.

2.2.Keadaan Penduduk
2.2.1.      Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Jumlah Penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2014 berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2014 sebesar 185.064 jiwa. Dengan luas wilayah sekitar 3.333,06 km2, maka rata-rata kepadatan penduduk di Kabupaten Penajam Paser Utara adalah sebesar 55,53 jiwa/km2. Kecamatan yang terpadat penduduknya adalah Kecamatan Babulu dengan luas wilayah 399,4 Km2 dan jumlah penduduknya sebanyak 38.122 jiwa maka kepadatan penduduk sebesar 95.45 jiwa/km2, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Sepaku dengan luas wilayah 1,172,3 Km2 dan jumlah penduduknya 39.173 jiwa, maka kepadatan penduduk sebesar 33.42 jiwa/km2.
2.2.2.      Rasio Jenis Kelamin Penduduk
Rasio Jenis Kelamin (RJK) adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan banyaknya jumlah penduduk laki-laki dan banyaknya jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Dari rasio jenis kelamin ini berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan yang berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan perimbangan pembangunan laki-laki dan perempuan secara adil. Selain itu informasi rasio jenis kelamin juga penting diketahui.
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2014 jumlah penduduk laki-laki adalah sebanyak 97.997 jiwa (53%) dan perempuan sebanyak 87.067 jiwa (47%). Sehingga diperoleh rasio jenis kelamin sebesar 112,55%. Seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1
 Rasio Jenis Kelamin Kab. Penajam Paser Utara Tahun 2014
No
Kelompok Umur
Jumlah Penduduk
Laki-Laki
 Perempuan
Jumlah
RJK
1
0 - 4
77.873
77.218
15.091
1109,07
2
5 - 9
99.748
88.918
18.666
1109,31
3
10 - 14
99.255
88.775
18.030
1105,47
4
15 - 19
88.434
77.712
16.146
1109,36
5
20 - 24
88.439
77.637
16.076
1110,50
6
25 - 29
88.901
88.147
17.048
1109,25
7
30 - 34
99.965
88.632
18.597
1115,44
8
35 - 39
88.407
77.202
15.609
1116,73
9
40 - 44
77.016
66.095
13.111
1115,11
10
45 - 49
55.999
55.344
11.343
1112,26
11
50 - 54
44.678
33.909
88.587
1119,67
12
55 - 59
33.445
22.644
66.089
1130,30
13
60 - 64
22.496
11.873
44.369
1133,26
14
65 - 69
11.326
11.134
22.460
1116,93
15
70 - 74
9919
8839
11.758
1109,54
16
75+
11.096
9988
22.084
1110,93
JUMLAH
997.997
887.067
185.064
1112,55

Dari tabel 2.1 nampak bahwa Rasio Jenis Kelamin (RJK) di Kab. PPU adalah 112.55 yang berarti bahwa dari setiap 100 penduduk laki-laki terdapat 112-113 orang penduduk perempuan. Gambaran rasio jenis kelamin di Kab. PPU tidak sama dengan gambaran rasio jenis kelamin secara nasional dimana penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki sedangkan di Kab. PPU penduduk laki-laki lebih banyak dibanding dengan penduduk perempuan.
Tabel 2.2
Gambaran Perbandingan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Kab. Penajam Paser Utara Tahun 2014
Tahun
Jenis Kelamin / Sex
Jumlah
Rasio Jenis Kelamin
Pertumbuhan (%)
Laki-laki
Perempuan
2012
92.694
83.398
176.092
111,88
1.55
2013
94.578
84.092
178.670
112,47
1.73
2014
97.997
87.067
185.064
112.55
1.64
   (Sumber data jumlah penduduk  tahun 2012 berdasarkan data  Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil)
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu setiap tahunnya. Kegunaannya adalah memprediksi jumlah penduduk suatu wilayah dimasa yang akan datang. Laju pertumbuhan penduduk menggunakan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk berlangsung terus menerus akibat adanya kelahiran dan kematian di tahun berjalan. Di Kabupaten Penajam Paser Utara perhitungan laju pertumbuhan penduduk di lihat dari kelahiran dan kematian di tahun tersebut. Untuk tahun 2012 pertumbuhan penduduk mencapai 1,55 % dan di tahun 2013 mengalami kenaikan pertumbuhan penduduk yaitu 1.73 % sedangkan di tahun 2014 mengalami penurunan yaitu 1.64 %.
2.2.3.      Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Komposisi penduduk menurut umur berguna dalam membantu menyususn perencanaan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk sesuai dengan kebutuhan kelompok umur masing-masing, baik kebutuhan pangan, sandang, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Penduduk usia produktif yaitu kelompok umur 15 – 64 tahun ( terbanyak yaitu pada usia 30 – 34 tahun yaiyu sebanyak 18.597 orang). Kondisi ini sangat menguntungkan karena sebagian besar penduduk usia kerja (usia produktif) sisanya merupakan penduduk usia muda (berusia dibawah 1 tahun) dan penduduk usia lanjut (65 tahun keatas). Sedangkan perbandingan menurut komposisi proporsi menurut usia produktif dari tahun 2011 - 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel  2.3
Kelompok Usia Produktif Kabupaten Penajam Paser Utara
Tahun 2011 – 2014

Kelompok Umur
Tahun
(Tahun)
2011
2012
2013
2014
0-14
38,24%
29,55%
28,69%
27.98%
15-64
68,55%
65,36%
68,09%
68.61%
65+
3,21%
5,02%
3,20%
3.40%

              (Sumber : Data Kelompok Umur Dinas kependudukan dan catatan sipil)

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa proporsi penduduk menurut kelompok umur 0-14 tahun mengalami penurunan setiap tahunnya, sedangkan pada kelompok umur 15-64 tahun mengalami penurunan ditahun 2012 dan meningkat kembali pada tahun 2013 sebesar 68.09% tahun 2014 sebesar 68.61% dan pada kelompok umur 65+ atau usia lanjut mengalami peningkatan untuk tahun ini yaitu 3.40%.

2.3.Keadaan Ekonomi
2.3.1.      Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB menurut lapangan usaha diperoleh gambaran struktur perekonomian, laju pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi dan sebagainya, maka dalam publikasi PDRB menurut pengeluaran diperoleh gambaran mengenai produk domestik regional yang diuraikan dalam komponen-komponen pengeluaran. Komponen-komponen tersebut adalah tersebut konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan inventori, serta komponen ekspor dan impor. Dara PDRB ini didapatkan dari publikasi PDRB tahun 2012-2013 yang dikeluarkan oleh Bdan Pusat Statistika Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pada tahun 2013 harga beberapa komoditas strategis di pasaran dunia, dan turunnya harga bahan bakar alternative batubara memberikan sedikit pengaruh negatif terhadap kinerja perekonomian Penajam Paser Utara. Nilai nominal PDRB Penajam Paser Utara atas dasar harga berlaku (ADHB) pada tahun 2013 mencapai 4,38 triliun rupiah, atau mengalami kenaikan sebesar 0,27 triliun rupiah (6,54 persen). Bandingkan dengan tahun 2012 yang nilainya mengalami kenaikan sebesar 0,26 triliun rupiah atau 6,81 persen.
 (Sumber data: BPS Kabupaten Penajam Paser Utara)
2.3.2.      Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio)
Rasio ketergantungan digunakan untuk melihat hubungan antara perubahan struktur umur penduduk dengan ekonomi secara kasar. Rasio beban tanggungan yang harus dipikul oleh penduduk produktif terhadap penduduk yang tidak produktif. Penduduk produktif secara ekonomi berada pada umur 15-64 tahun, yang dianggap memiliki potensi ekonomi. Semakin rendah dependency ratio, maka semakin rendah pula penduduk usia produktif unruk menanggung penduduk usia tidak produktif (berusia 65 tahun keatas) atau belum produktif (0-14 tahun).
Berdasarkan Data Penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2014 diperoleh data sebagai berikut :
-   Usia tidak produktif                 :    58.089
-   Usia produktif                         :  126.975
Sehingga disimpulkan bahwa, rasio beban tanggungan (dependency ratio), dalam hal ini penduduk usia produktif di Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2014 sebesar 46% artinya setiap 112 penduduk usia produktif menanggung sekitar 46 orang penduduk usia non produktif. Perhitungan ini menunjukkan bahwa sebagian besar pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif.
2.4.Tingkat Pendidikan
Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) yaitu proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia pasal 1 Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sisdiknas, 2003).

Pendidikan adalah sistem yang memiliki acuan dan standarisasi untuk mengatur, mengajarkan sesuatu yang sederhana menjadi modern/canggih, yang bersifat sangat penting dalam pengembangan diri dan lingkungan secara menyeluruh. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan diri di bidang pengetahuan dan teknologi. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat yang berperan meningkatkan kualitas hidup. Semakin tinggi pendidikan suatu masyarakat, semakin baik kualitas sumber dayanya. Sebagai gambaran tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4
Persentase Tingkat Pendidikan
Penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2014

NO
KEC
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI
SMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO MA
UNIVERSITAS
JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
Penajam
23.210
12.957
18.685
11.764
16.502
1.707
2.755
87.580




















2
Waru
5.193
3.610
4.463
2.829
3.416
304
374
20.189




















3
Babulu
10.995
6.366
9.760
5.481
4.485
491
544
38.122




















4
Sepaku
10.129
7.006
8.729
5.685
6.437
550
637
39.173










JUMLAH (KAB/KOTA)
49.527
29.939
41.637
25.759
30.840
3.052
4.309
185.064
(Sumber : Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Kabupaten Penajam Paser Utara)
Keterangan: * data Diploma termasuk diploma II dan III
     * data universitas termasuk Strata I, II, III.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2014 semakin tinggi tingkat pendidikannya maka semakin sedikit pula jumlah penduduk yang menempuh jenjang pendidikan tersebut.
2.5.Sosial Budaya
sebagai totalitas nilai, tata sosial, dan tata laku manusia Indonesia harus mampu mewujudkan pandangan hidup dan falsafah negara Pancasila ke dalam segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara. Asas yang melandasi pola pikir, pola tindak,  struktur, dan proses sistem sosial budaya Indonesia yang diimplementasikan haruslah merupakan perwujudan nilai- nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, transformasi serta pembinaan sistem social budaya harus tetap berkepribadian Indonesia.
Kebudayaan yang ada di Kab. PPU ini tidak terlepas dari kebudayaan asli Paser karena Kabupaten ini pecahan dari kabupaten Paser. Seiring berkembangnya pembangunan daerah semakin besar pula penduduk dari kota lain yang bermigrasi ke Kabupaten ini dan membawa kebudayaan yang beragam. Antara lain suku Bugis, Jawa, Banjar, Kutai dan lain-lain. Dengan beragamnya suku tersebut banyak berdiri paguyuban kedaerahan yang keberadaannya justru memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah.
2.6.Perilaku Masyarakat
Bentuk-bentuk perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya antara lain: modernisasi, westernisasi dan globalisasi. Modernisasi adalah suatu proses perubahan dari sistem masyarakat tradisional menuju suatu sistem yang lebih maju dan mutakhir dalam berbagai kajian kehidupan. Westernisasi adalah proses pembaratan, pengambil alihan atau peniru budaya barat. Segala tata cara kehidupan berkiblat ke dunia barat dan proses pengambilan atau peniruanya langsung, tanpa ada seleksi atau penyesuaian dengan budaya setempat. Globalisasi adalah proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama.
Masyarakat Kab. PPU sangat arif dalam menyikapi derasnya arus globalisasi yang menyebabkan terjadinya perubahan sikap atau perilaku sosial budaya. Beberapa komunitas sangat hati-hati dalam menyeleksi pengaruh dari luar, sebab mereka sadar pengaruh dari luar dapat merusak sistem kehidupannya. Komunitas adat yang ada di Kab. PPU antara lain komunitas suku jawa, suku adat kalimantan, suku bugis dan lain-lain.       
2.7.Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Kabupaten Penajam Paser Utara mempunyai luas pantai mencapai 64,742 Ha dengan hasil lautnya yang sangat memberikan arti bagi masyarakat. Sementara hamparan lahan persawahan dan perkebunan dengan luas 76,73%, juga memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan kesejahteraan petani. Sementara dengan luas lahan pertanian 81,836%. Daerah ini memiliki keunggulan diantaranya suhu dan kelembaban udara, kadar keasaman tanah yang masih standar serta varian pertanahan yang kumulatif sehingga berpotensi sebagai pusat agribisnis.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews